Hasil Wawancara Mikro
Desa : Lebak, Pracimantoro
Nama Responden : Endang Sugiyanti (Sekdes)
1. Desa Lebak terdiri dari 8 (delapan) Dusun, yaitu Dusun Sunggingan, Lebak, Gayam, Bendungan, Nangsri, Ngalangdowo, Tlogo Kidul dan Tlogo Lor
2. Laju pertumbuhan penduduk di Desa Lebak tergolong sedang, dalam 3 bulan terakhir terdapat 8 kelahiran bayi dan 3 kematian warga; 11 orang pindah dan 3 orang datang, yang sebagian besar dikarenakan pindah kawin.
3. Mata pencaharian utama penduduknya adalah petani, dengan potensi unggulan padi, jagung, ubi kayu dan ternak sapi. Hasil panen petani biasanya dijual langsung di pasar lokal (Pracimantoro), dan sebagian sisanya (gabah) disimpan sebagai lumbung pangan rumah tangga. Teknologi pertanian yang telah disebarluaskan dari BPP Pracimantoro antara lain tanam jajar legowo dan pembuatan kandang panggung, tetapi dalam prakteknya masih belum optimal. Harga jual produk pertanian di pasar lokal antara lain Gabah (GKG) Rp. 3.900/ Kg; Jagung (pipil kering) Rp. 3.500/ Kg; Ubikayu (basah) Rp. 800/ Kg dan Gaplek Rp. 1.500/ Kg. Permodalan petani sebagian besar berasal dari mandiri, ada dana bantuan PUAP (Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan) tetapi belum bisa dirasakan secara merata oleh petani.
4. Industri rumah tangga yang mampu bertahan sampai saat ini adalah kerajinan (handycraft) berupa miniatur mobil-mobilan terdapat di Dusun Gayam yang sudah mengikuti beberapa pameran di tingkat Provinsi. Bahan baku untuk kerajian ini berasal dari limbah kayu mahoni dan sonokeling yang diperoleh dari Kecamatan Pracimantoro dan Batuwarno. Untuk pemasaran hasil kerajinan melakukan kerjasama dengan pedagang di Kabupaten Klaten. Industri rumahan lainnya antara lain mebeler dan sangkar burung.
5. Usaha pemerintah desa untuk meningkatkan kualitas SDM antara lain dengan mengadakan pelatihan ketrampilan sekali dalam setahun, seperti menjahit dan perbengkelan.
6. Fasilitas umum yang ada di Desa ini adalah: 2 Taman Kanak-kanak; 2 Sekolah Dasar; 8 Masjid/ Musholla; Gereja; 1 Polindes; 8 Posyandu (masing-masing di Rumah Kepala Dusun); 3 Makam; 1 Lapangan Bola; 2 Lapangan voli; 4 sumber mata air dan 1 Embung
7. Intensitas pemanfaatan ruang di Desa Lebak secara umum sebagian besar bangunan pemukiman warga memiliki KDB 45 – 60% dengan GSB 1,5 – 2 meter. Kondisi jalan yang melintasi Desa Lebak antara lain jalan kecamatan (ke arah obyek wisata Gua Puri Kencana) dengan kapasitas dasar datar 2 lajur 2 arah (poin 4); lebar jalan ± 2 meter per lajur (poin 5); pemisah jalan 50 – 50 (poin 1); hambatan samping rendah (poin 2); dan bahu jalan 1 meter (poin 2), sedangkan aksesibilitas jalan desa yang menghubungan antar dusun, maupun dengan desa yang lain memiliki kapasitas jalan yang hampir seragam, yaitu dengan kapasitas dasar datar 2 lajur 2 arah (poin 4) dan berbukit 2 lajur 2 arah (5); lebar jalan ±0,7 meter per lajur ukuran 70-70-70 (poin 5); pemisah jalan 50 – 50 (poin 1); hambatan samping rendah dan sedang (poin 2 dan 3); dan bahu jalan 1 – 1,5 meter (poin 2 dan 3)
8. Kondisi sosial masyarakat secara umum merata, tidak terdapat kesenjangan sosial. Untuk bebarapa program terkait pengentasan kemiskinan penduduk ada program jamban sehat (pada tahun ini direncanakan 10 jamban) dan rumah layak huni (direncanakan 3 rumah pada tahun yang sama)
9. Pemberdayaan masyarakat melalui Anggaran Dana Desa digunakan untuk mendukung Desa Siaga Sehat dan perawatan sarana prasarana.
10. Pelayanan kesehatan masyarakat desa secara umum berjalan baik, dengan keberadaan posyandu di masing-masing dusun dilaksanakan 3 bulan sekali.
11. Sanitasi masyarakat telah meningkat, dengan dibantu adanya program sanimas dalam beberapa tahun terakhir
12. Ketersediaan air bersih di Desa Lebak telah baik dan lancar, karena terdapat 4 sumber mata air yang mampu memenuhi kebutuhan air bersih masing-masing dusun, bahkan sampai dimanfaatkan oleh wilayah sekitar, seperti sumber mata air di Bendungan yang sebagian kecil dimanfaatkan penduduk di Desa Gebangharjo dan sumber mata air di Nangsri yang dikelola oleh PDAM sebagai salah satu sumber air bersih di Kecamatan Pracimatoro.
13. Tanggapan masyarakat umum jika di Wonogiri didirikan pabrik semen: dikhawatirkan berdampak negatif mengganggu eksistensi lahan pertanian.
14. Tanggapan masyarakat umum jika didirikan pelabuhan di Kecamatan Paranggupito: kurang efektif, karena berdekatan dengan Pantai Sadeng yang lebih dahulu berkembang
IG : @drayen.ayen
WA : 082322841993email : Studiokelompok00@gmail.com
ingat 30 Tahun yang lalu saya mengambil air ( ngangsu ) untuk keperluan sehari-hari, begitu perjuangan anak Desa untuk menyambung kehidupan walaupun begitu saya sangat bangga dan besyukur telah menjadi bagian dari kehidupan di desa Bendungan ( Lebak ) dan Alhamdulilah setelah 30 Tahun berlalu, sekarang kemajuan sangat pesat Anak2 di Desa saya dulu sekarang sangat menikmati kehidupan Kota , semoga kemajuan ini tambah menyemangati Anak-anat untuk lebih giat lagi Belajar,,,karena semakin besar pula persaingan untuk menuju perbaikan....Sukses Desaku...Amiiin.
BalasHapus